Pagi ini aku bangun dan berharap untuk menemukan alasan lain kenapa aku harus terus bertahan untuk berjuang. Hari ini rasanya seperti aku sedang berlari-lari di hutan lalu tersesat tanpa penunjuk arah dan tak tahu jalan untuk keluar. Aku mengandalkan instingku yang lelah. Kalau hari ini belum bisa, mungkin besok atau lusa. Atau bisa saja minggu depan, bulan depan, tahun depan, atau tidak sama...
Seharusnya sekarang tidak termasuk waktu senggang. Kalaupun iya, seharusnya masih banyak hal yang harus aku kerjakan. Tapi entah kenapa rasanya aku ingin menulis. Aku sedang duduk menghadap ke arah luar pintu. Hujan deras sedang turun sekarang. Angin dingin menerpa dari pintu dan jendela yang terbuka, juga dari kipas angin yang menyala di sampingku. Kira-kira beginilah keadaan ketika moodku tiba-tiba menjadi sangat baik untuk...
Tiba-tiba saja sudah akhir November. Sepertinya aku tidak pernah benar-benar serius saat berkata mau menulis lebih banyak tahun ini. Meskipun sebenarnya tidak sepenuhnya begitu karena sungguh jika kalian membaca draft dalam notes di hpku, akan kalian temukan puluhan catatan yang memang tidak pernah aku rencanakan untuk dipublikasikan. Biarlah kemarahan dan gundah gulanaku tersimpan rapi untukku sendiri.Anyway, apa kabar? Masihkah kalian rajin menulis dan membaca?...
Seolah aku bermusuhan dengan waktu.Berlari, bergerak-gerak dari tenggat waktu sana dan sini.Mencari celah untuk menumbuhkan pohon harapan untukku sendiri.Teka-teki ini lebih sulit dari bayanganku.Seperti jawaban yang sudah ada di ujung penaku, tapi ternyata kotaknya lebih atau kurang satu.Lalu pikiranku menjadi buntu.Hilang arah tak tahu harus memberikan jawaban apa sementara orang-orang bertanya menelisik.Seolah-olah aku adalah topik paling menarik.Kau pikir aku mampu melawan kehendak pemilik...
Setelah menikah, seringkali aku bertanya-tanya kepada diriku sendiri tentang perasaanku dan suamiku. Rasa-rasanya cinta kami semakin tenggelam dan tidak tampak di permukaan seperti dulu saat kami masih berpacaran. Hari ini kutemukan jawaban yang ternyata sederhana sekali. Rasa cinta kami sudah berevolusi.Pagi ini, belum genap jam delapan dan aku sudah naik turun tangga menuju langit-langit sebanyak lima kali. Untuk aku yang jarang menaiki tangga,...
Aku tidak begitu yakin apakah dengan seluruh paragraf yang kususun aku bisa disebut piawai dalam mengolah kata. Jika memang iya, maka akan kudedikasikan kepiawaianku dalam menulis untuk manusia yang ketika tulisan ini ditulis sedang ada di hadapanku, sibuk membersihkan hidungnya. Sedikit ia peduli, lebih banyak acuh tak acuh. Bahkan ketika aku mendapatinya bertingkah aneh lalu mengolok-oloknya. Tak bergeming. Begitulah suamiku. Kemarin baru saja...
Satu tahun berlalu, sejak entah apa. Aku tak pernah benar-benar tahu apa yang kulewatkan atau apa yang kujalani. Waktu bagiku seperti berlari tanpa kaki. Ringan saja aku sampai pada hari ini. Jadi kurasa, aku baik-baik saja. Setidaknya itu yang kukatakan pada diriku setiap hari. Mari berjuang untuk hari ini dan bertahan sampai besok. Sampai besok. Sampai minggu depan. Sampai bulan depan. Sampai tahun...
Pintu diketuk, harapan terbentuk Belum terbuka hingga masa yang lama Mungkinkah aku berdiri di depan pintu yang tak seharusnya? Pertanyaan itu mengudara, harapan sejenak sirna Seberapa jauh ujung dunia? Mungkin batasku yang kurang luas Berdiri lagi habis jatuh walau payah Terkoyak harga diri, nurani, ilusi, mimpi dan kata hati Berdetak jantungku bagai jarum jam yang berisik Tik... Tok.. Tik.. Tok... Tik... Tok... Mungkin...
III
11:31 AM / BY Haybey
Halo! Selamat tahun baru, semua! Hehe Anggap aku gila tapi bukankah kehidupan akhir-akhir ini membuat siapa pun kehilangan kewarasannya? Setelah sekian lama, akhirnya menulis lagi dan tentu saja dalam keadaan yang kurang begitu baik. Pekerjaanku akhir-akhir ini membuatku sangat sibuk tapi bukan itu yang menyita pikiranku. Dunia sedang sakit. Semua orang panik. Katanya, alam punya caranya untuk menyembuhkan diri. Tapi apapun itu, aku...