Life is Too Short to Regret Any Decisions I've Ever Made
Tidak semua orang dianugerahi dengan pemikiran matang dalam membuat keputusan dan memilih satu atau sekian banyak hal. Tidak pula denganku, yang lebih banyak mengandalkan jiwa impulsif mengendalikan sebagian besar keputusan yang memiliki efek jangka panjang dalam hidupku. Akhirnya, banyak waktu kuhabiskan untuk merenung memikirkan kenapa aku begini dan begitu. Tapi begitulah hidup, kata kebijaksanaan dalam diriku yang akhir-akhir ini mendadak hadir. Lalu seperti banyak orang lainnya, pada akhirnya aku lebih banyak menyesali hal-hal yang tidak kulakukan karena aku tidak cukup memiliki keberanian. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang aku berterima kasih pada diriku karena mengurungkan niatku.
Aku tidak merasa ada yang berubah dari diriku selain betapa dinamisnya perasaanku atas banyak hal. Sebentar merasa begini lalu kemudian begitu. Tapi ketika aku membaca tulisanku yang dulu, rasanya aku tidak mengenali diriku yang seperti itu. Seperti bawang, diriku seolah berlapis-lapis. Hal baru kutemukan setiap hari tapi beberapa hal enggan pergi. Seperti petir di hari yang cerah. Terkadang perasaanku tiba-tiba tak terarah. Aku merasa asing dengan isi kepalaku. Meski begitu, aku meyakini bahwa semua akan kembali baik-baik saja. Tidak ada yang kusesali. Bahkan untuk segala hal yang sampai saat ini masih menghantui dan belum sepenuhnya kupahami. Tidak ada muara pada ujungnya. Seperti seharusnya.
0 feedback dari kalian