Kubiarkan air mata memenuhi jantung hatiku yang kering dan banyak tak pedulinya. Kupenuhi sungai jiwaku dengan ingatan-ingatan yang tidak seharusnya kuabaikan. Kusadari sepenuhnya saat aku berlari, banyak orang tertinggal dengan ritmeku yang gila. Ya Tuhaan, maafkan aku... Kekhawatiran yang selama ini kusembunyikan menyeruak serentak. Sakit. Ketakutan aku dibuatnya sembari tetap berlari di tempat.Jeda datang tiba-tiba seperti rem mendadak. Lalu linglung dengan konsentrasi pecah...