Pagi ini aku bangun dan berharap untuk menemukan alasan lain kenapa aku harus terus bertahan untuk berjuang. Hari ini rasanya seperti aku sedang berlari-lari di hutan lalu tersesat tanpa penunjuk arah dan tak tahu jalan untuk keluar. Aku mengandalkan instingku yang lelah. Kalau hari ini belum bisa, mungkin besok atau lusa. Atau bisa saja minggu depan, bulan depan, tahun depan, atau tidak sama...
Seharusnya sekarang tidak termasuk waktu senggang. Kalaupun iya, seharusnya masih banyak hal yang harus aku kerjakan. Tapi entah kenapa rasanya aku ingin menulis. Aku sedang duduk menghadap ke arah luar pintu. Hujan deras sedang turun sekarang. Angin dingin menerpa dari pintu dan jendela yang terbuka, juga dari kipas angin yang menyala di sampingku. Kira-kira beginilah keadaan ketika moodku tiba-tiba menjadi sangat baik untuk...