Tahun ini menjadi tahun paling tidak produktifku dalam menulis. Setidaknya di sini. Tapi bukan berarti aku tidak menulis sama sekali. Aku berpindah tempat. Dimana aku merasa lebih aman dan tidak ditemukan oleh orang lain selain diriku. Aku merasa akan bisa lebih jujur terhadap perasaan-perasaan yang aku rasakan. Lalu tanpa kusadari, "gemuruh" menjadi kata paling mewakili tahun ini. Perasaan marah yang hilang timbul seiring dengan kecewa. Lalu bahagia yang ala kadarnya. Dan banyak hal-hal statis yang patut disyukuri. Aku bertahan lagi.
Aku bersyukur atas segala hal yang kualami, kurasakan, kukeluhkan, dan kunafikan. Aku bersyukur atas segala kebahagiaan yang seringkali datang sepaket dengan kesedihan. Aku bersyukur atas semua orang yang kutemui, yang datang lalu pergi, yang datang lalu tinggal, yang melintas selewat, yang tak pernah saling sapa dan bahkan yang sekedar tahu nama. Aku bersyukur atas mata yang terbangun, nafas yang kuhirup, orang yang kucintai di sisiku dan hati penuh rasa sayang dan syukur. Aku bersyukur atas rasa syukur itu sendiri.
Terima kasih, 2022. Aku harap, 2023 datang lebih hangat dan menyenangkan...